MY JOURNEY TO UNS
BERKULIAH DI SASTRA ARAB UNS
Dulu, saat Ujian Akhir Semester 2 kelas 2 SMP, saya mendapat nilai mata pelajaran Sharaf 86, dan pada ranking mata pelajaran Sharaf, saya ada di peringkat 5 di kelas saya, dan saya sangat tidak menduga bahwa saya mendapat nilai dan peringkat sebagus itu. Dan wali kelas sekaligus guru pengampu mata pelajaran Sharaf saya pun sangat bangga dengan diri saya dengan mendapat hasil seperti itu di mata pelajaran, sampai saat pembagian rapor akhir semester 2 kelas 2 SMP, wali kelas saya berkata kepada kedua orang tua saya "Pak, Bu.. Ghazi ini sangat bagus di pelajaran bahasa arab, mungkin jika ingin ditekuni, saya sarankan Ghazi untuk mengambil jurusan bahasa arab". Dari omongan itu, saya benar-benar menekuni bahasa arab, mulai dari sintaksis arab, morfologi arab, sampai memperbanyak kosakata bahasa arab sampai menjelang kelulusan SMA sebagai bentuk cinta saya terhadap bahasa arab.
Saat diriku menduduki jenjang SMA, saya tidak hanya menekuni pelajaran bahasa arab, sintaksis arab, dan morfologi arab saja. saya juga menekuni pelajaran diniah seperti pelajaran hadits, mustholah hadits, tafsir, ushul tafsir, fiqh, ushul fiqh, dan pelajaran diniah lain nya. Dan saya mengusahakan semua nilai-nilai pelajaran itu diatas 80 dari kelas 10 hingga kelas 12. Dan itu adalah ekspetasi saya pada awal masuk SMA, dan realita nya saya ada yang remed pada UTS (Ujian Tengah Semester) dan UAS (Ujian Akhir Semester), salah penyebab saya remedial pada UTS dan UAS ialah beberapa penilaian guru pengampu mata pelajaran sangat ketat, mengingat tipe ujian nya adalah essai semua.
Setelah lulus SMA, saya berpikiran untuk ikut SNBT 2023, dan pada pendaftaran SNBT 2023, saya memilih Sastra Arab Universitas Padjadjaran (UNPAD) pada pilihan pertama, dan Pendidikan Bahasa Arab Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada pilihan kedua. Saat hari SNBT tiba, saya mengerjakan SNBT tidak begitu niat, bahkan meremehkan nya sehingga saya mendapat skor 493 pada SNBT, dan skor itu terbilang rendah, dan dari skor yang rendah itu saya tidak diterima di pilihan pertama ataupun kedua. Awalnya, saat saya membuka pengumuman nya saya merasa biasa saja, itu saya membukanya pada sore hari. Pada malam hari, saya sangat tidak menerima atas hasil yang saya terima pada SNBT 2023. Sampai pada suatu hari, saya ingin membalas dendam pada ujian mandiri, terlebih lagi pada ujian mandiri UNPAD, karena UNPAD telah menolak saya pada SNBT.
Pada pendaftaran ujian mandiri dibuka, saya memutuskan untuk mendaftar Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas Sebelas Maret (UNS), dan Universitas Indonesia (UI). Dan program studi yang saya hampir semuanya ada Sastra Arab. berikut adalah pilihan program studi saya pada pendaftaran ujian mandiri:
Pada pendaftaran ujian mandiri dibuka, saya memutuskan untuk mendaftar Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas Sebelas Maret (UNS), dan Universitas Indonesia (UI). Dan program studi yang saya hampir semuanya ada Sastra Arab. berikut adalah pilihan program studi saya pada pendaftaran ujian mandiri:
1. Universitas Padjadjaran, Sastra Arab (pilihan 1)
2. Universitas Sebelas Maret, Sastra Arab (pilihan 1)
3. Universitas Indonesia, Sastra Arab (pilihan 1), Ilmu Administrasi Niaga (pilihan 2)
Semua jadwal ujian mandiri ada di 1 pekan yang sama, dan sayangnya ada 1 kampus yang bertabrakan dengan kampus lain, yaitu UNPAD dan UI. Kedua kampus ini jadwal nya sama, mulai dari tanggal, hingga waktu ujian nya. Sampai saya harus mengorbankan salah satu dari kampus yang saya daftar pada ujian mandiri ini. Awalnya saya bingung untuk memutuskan mana yang harus saya korbankan, sampai-sampai saya berkonsultasi pada ibu saya terkait jadwal ujian mandiri yang tabrakan ini. Dan ini adalah jawaban ibu saya "Azi lebih siap buat ujian apa? ujian UNPAD apa UI? kalo azi lebih siap UNPAD ya UNPAD, kalo lebih siap UI ya UI". Dan pada akhirnya saya memutuskan untuk mengorbankan ujian mandiri UI, karena saya sadar diri kalau saya sangat lemah pada pelajaran rumpun IPS, mengingat saya selama di SMA saya dipilih oleh pondok langsung ke pelajaran rumpun IPA. Pada akhirnya, ujian mandiri yang saya ikuti tersisa UNPAD dan UNS.
Lanjut ke persiapan untuk ujian mandiri. Pada H-1 minggu ujian mandiri tiba, saya latihan soal dengan sungguh-sungguh, mulai dari bentuk soalnya, hingga pengerjaan soal nya. Dan setelah selesai latihan soal, saya mereview hasil latihan saya. Dan saya melakukan itu terus menerus dari sore hingga malam.
Dan tibalah pada hari ujian mandiri, ujian diawali dari ujian mandiri UNS. Saat ujian mandiri UNS dimulai, saya benar-benar melewati soal hitungan, dan saya mendahulukan soal-soal bacaaan dan logika. Dan jumlah soal pada ujian mandiri UNS sebanyak 180 soal, dan soalnya itu tanpa ada sub tes seperti SNBT, dan saya benar-benar mengerahkan semua tenaga saya pada ujian mandiri UNS ini, dan saya mengerjakan soal dengan sangat teliti. Saat semua soal bacaan dan logika telah saya kerjakan, waktu ujian tersisa 5 menit, dan soal yang belum terjawab sisa soal hitungan, saya menembak semua jawaban hitungan dengan jawaban C, karena C untuk Cerdas😉.
Setelah saya menghadapi ujian mandiri UNS, saya baru sadar bahwa masih ada ujian mandiri lagi, yakni ujian mandiri UNPAD. Dan saya kehilangan tenaga dan mood saya untuk menghadapi ujian mandiri UNPAD, dan saya memutuskan untuk mengerjakan ujian mandiri UNPAD dengan ala kadarnya saja.
Dan saat hari pengumuman hasil ujian mandiri, hasil yang pertama dimulai dari UNS, dan hasil ujian mandiri UNS saya adalah diterima, dan respon saya sangat senang terhadap hasil ini karena ini adalah hasil jerih payah latihan saya sebelum menghadapi ujian mandiri. Setelah saya dinyatakan diterima di UNS, saya mengkonfirmasi hasil keterima saya kepada Kakak Asuh (Kasuh) yang telah tercantum pada linktree kakak asuh di instagram BEM FIB UNS, lalu saya langsung chat nomor kakak asuh di prodi saya dan saya sertakan dokumentasi pengumuman saya, dan saya langsung dikirimi link grup maba (mahasiswa baru) program studi sastra arab 2023.
Setelah saya memasuki grup maba sastra arab 2023, saya disuruh untuk mengenalkan diri di grup tersebut, dan saya diarahkan oleh kasuh saya untuk mendaftar ulang, mulai dari input data diri, data keluarga, dan lain lain. Selesai input data, keluar lah nominal UKT (Uang Kuliah Tunggal) saya dan SPI (Sumbangan Pembangunan Institusi) saya, dan ternyata nominal UKT saya tergolong tinggi, akan tetapi orang tua saya tetap menerima nominal UKT tersebut. Saat orang tua ingin membayar UKT dan SPI, orang tua saya membayar setengah SPI, dengan alasan bahwa saya masih ada kesempatan untuk diterima di UNPAD.
Selesai dari daftar ulang, tak lupa juga untuk menunggu pengumuman UNPAD, pada saat membuka pengumuman UNPAD, website nya selalu error karena banyak sekali yang mengakses web tersebut, dan dari pihak panitia penyelenggara mengeluarkan statement tentang website pengumuman yang error itu. Dan setelah menunggu lama website nya benar seperti semula, saya pun segera mengecek kelulusan saya, dan ternyata dinyatakan tidak lulus sebagai mahasiswa baru UNPAD. Rasanya sedih, tapi harus saya terima hasilnya, karena saya mengerjakan nya dengan ala kadarnya saja.
Setelah masuk grup maba, saya diarahkan oleh kasuh untuk menunggu update seputar PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru) di instagram @generasiuns dan @pkkmbfib. Dan 1 minggu sebelum mendekati hari PKKMB UNS, kelompok PKKMB UNS di instagram @generasiuns telah dibagi, dan disitu saya langsung menghubungi kakak pendamping yang tercantum di pembagian kelompok saya. Setelah saya hubungi, saya diarahkan untuk masuk grup, skaligus berkenalan dengan teman sekelompok saya. Selesai itu, tugas PKKMB pun dibagi, mulai dari upload twibbon PKKMB UNS, upload video perkenalan di reels instagram, upload video perkenalan di tiktok, dan tugas lain nya.
Saat H-2 PKKMB UNS dimulai, pihak rektorat pun memberikan statement untuk PKKMB UNS, bahwa PKKMB UNS 2023 ditiadakan, dan semua maba 2023 pun merasa kecewa karena PKKMB UNS ditiadakan, dan tidak hanya maba saja, kakak pendamping, dan panitia PKKMB UNS pun juga merasa kecewa. Dan karena PKKMB UNS ditiadakan, PKKMB UNS pun langsung dialihkan ke PKKMB FIB.
Dan sebelum hari PKKMB FIB dimulai, kelompok PKKMB FIB telah dibagikan secara bersamaan dengan kelompok PKKMB UNS. Dan saya pun mulai menghubungi kakak pendamping, lalu diarahkan untuk masuk grup, abis itu kenalan dengan teman-teman sekelompok. Saya sangat senang mendapatkan teman dari kelompok PKKMB FIB, karena dengan teman kelompok PKKMB UNS terbilang tidak begitu akrab, hanya beberapa saja yang akrab dengan saya sampai saat ini. Setelah berkenalan, saya ditugaskan untuk membuat video perkenalan, membuat desain nametag kelompok, dan membuat infografis terkait nama kelompok saya.
Tibalah hari PKKMB (walaupun PKKMB UNS ditiadakan ya wkwkw) yang dimana saya bertemu dengan teman sekelompok saya secara real, karena first meet offline saya tidak datang karena datangnya mepet dengan hari PKKMB:(
Kegiatan setelah PKKMB usai adalah input mata kuliah di KRS (Kartu Rencana Studi). Saat meminta tanda tangan dosen Pembimbing Akademik, saya tidak tau dimana berkumpul nya, karena saya tidak tau ruangannya ada dimana. Dan untungnya tidak saya saja yang tidak tau ruangan nya, teman saya pun juga tak tau dimana ruangannya, dan pada akhirnya saya dan teman saya pun tidak ikut kumpul bersama dosen Pembimbing Akademik. Setelah saya bingung mencari ruangannya dimana, saya dihubungi oleh dosen Pembimbing Akademik saya untuk pergi ke kantor prodi buat minta tanda tangan bliau, akhirnya saya dan teman saya pergi ke kantor prodi untuk menyusul dosen Pembimbing Akademik saya, dan setelah sampai, saya pun diberikan tanda tangan dosen Pembimbing Akademik di KRS saya.
Kegiatan setelah PKKMB usai adalah input mata kuliah di KRS (Kartu Rencana Studi). Saat meminta tanda tangan dosen Pembimbing Akademik, saya tidak tau dimana berkumpul nya, karena saya tidak tau ruangannya ada dimana. Dan untungnya tidak saya saja yang tidak tau ruangan nya, teman saya pun juga tak tau dimana ruangannya, dan pada akhirnya saya dan teman saya pun tidak ikut kumpul bersama dosen Pembimbing Akademik. Setelah saya bingung mencari ruangannya dimana, saya dihubungi oleh dosen Pembimbing Akademik saya untuk pergi ke kantor prodi buat minta tanda tangan bliau, akhirnya saya dan teman saya pergi ke kantor prodi untuk menyusul dosen Pembimbing Akademik saya, dan setelah sampai, saya pun diberikan tanda tangan dosen Pembimbing Akademik di KRS saya.
Hari pertama kuliah di semester pertama di sastra arab pun dimulai, diawali dengan kelas Bahasa Arab TOAFL, yang diampu oleh Pak Arifuddin. First Impression saya dengan Pak Arifuddin adalah positive vibes. Dan dilanjut dengan kelas Nahwu I yang diampu oleh Pak Afnan. First Impression ku ke Pak Afnan ialah santai tapi tidak lalai, dan kynya lebih condong ke tegas. Dilanjut dengan kelas Inggris I (EAP), yang diampu oleh Bu Ida, btw Bu Ida ini dosen Sastra Inggris yang ngajar di Sastra Arab. First Impression ku ama bliau adalah asik, dan bisa cairkan suasana kelas.
Dan review dari semester pertama ini ialah, secara materi dari masing-masing mata kuliah ada yang masih nyambung dengan materi yang ada di pondok, cuma bedanya di bahasa pengantar, yang sebelumnya di pondok full arab, di kampus jadi full indonesia + dengan bahasa ilmiah. Itulah review kuliah di semester pertama di sastra arab.
Lanjut ke review dari semester kedua adalah, materi masih sama dengan semester pertama tapi versi lebih next level a.k.a naik ke level medium.
Review semester ketiga adalah, materi masih sama tapi udah versi hard nya karena materi nya terkesan mengulang materi dari semester pertama dan kedua, jadinya terlihat banyak materinya. Dan mata kuliah pengantar untuk penjurusan sudah mulai dipelajari, mulai dari Pengantar Ilmu Sastra, Pengantar Linguistik, Pengantar Penerjemahan, dan Pengantar Ilmu Budaya. Dan dari 4 mata kuliah pengantar itu yang paling enjoy untuk dipelajari ialah Pengantar Penerjemahan, karena dosennya baik, murah nilai, dan santai saat mengajar. Dan satu lagi, saya kira Pengantar Linguistik akan menyenangkan, akan tetapi pada kenyataan nya sangat terbalik dengan ekspetasi saya. Pengantar Linguistik cakupannya sangat luas, sehingga saya bingung untuk mempelajari nya.
Dan terakhir review selama 1 bulan pas di semester keempat ialah, materinya sudah mulai kurang dengan Nahwu, Sharaf, Muthala'ah, Insya', dll. akan tetapi materinya adalah lanjutan dari mata kuliah pengantar untuk penjurusan, dan saya sedang meraba mana penjurusan yang benar-benar saya minati untuk modal masuk penjurusan.
Comments
Post a Comment